TOGAF v9.1
by Lyndon D'Oliviero
Architecture Development Method (metode pengembangan arsitektur)
IDENTIFY THE CHANGE
Business goal:
1 Meningkatkan kepuasan pelanggan
Business Strategy:
1.1 Mengurangi biaya operasi
1.2 Menambah lokasi/channel
1.3 Meningkatkan service
Technology Strategy:
1.1.1 otomasi
1.2.1 quality control
1.3.1 integrated platform
Contoh:
Business:
Pelayanan Lelang
Business goal:
1. Lelang lebih dikenal oleh masyarakat luas sebagai alternatif jual beli
Business Strategy:
1.1 Meningkatkan kemudahan dalam pelaksanaan lelang
1.2 Meningkatkan publikasi
Technology Strategy:
1.1.1 Aplikasi e-auction
1.2.1 Publikasi melalui media sosial
Tujuan masuk di fasa A (architecture vision)
DEFINE THE CHANGE
Fase B, Business architecture
B: Proses dan peran
Identify the change: apakah yang perlu diubah
Define the change: apakah building block yang perlu diperbaiki
Business: people & process
Fase C: Information System Architecture (Data & Aplikasi)
di helpdesk butuh aplikasi, aplikasi perlu ada kolaborasi dengan data arsitektur. FAQ.
Di bawah data architecture, kita mempertimbangkan issue issue seperti: kategori, jawaban, persoalan, storage, data itu disimpan di mana, apakah confidential atau tidak. Data structure
D: Soalan, jawaban, kategori
A: aplikasi misal namanya 4k
Fase D: Technology Architecture
T: Storage, network, Compute
Fase E: Opportunity and Solution
Apakah peluang yang akan digunakan
PLANNING THE CHANGE
Fase F: Migration Planning
Migrasi data dari yang lama ke yang baru, migrasi butuh biaya, waktu dan karyawan. ini semua di bawah planning the Change
IMPLEMENT THE CHANGE
Mengubah impian menjadi kenyataan
The open Group (perusahaan yang memberikan standard terkait EA)
Visi: Boundaryless information flow.
2 konsep penting arsitektur:
1. Integration
2. Standardization
6 Komponen TOGAF:
1. ADM (metode/resep)
2. ADM Guidelines & Techniques (tips)
3. Architecture Content Framework (kamus)
4. Enterprise continuum (zoom in & zoom out)
5. Reference Models (copy)
6. Capability Framework (tim)
Client memesan - Sales - Financial - Inventory - Production - Ekspedisi Terlibat.
Banyak department yang terlibat dalam kapabilitas, struktur formal adalah vertikal, struktur horizontalnya adalah informal. Ini yang membedakan organisasi yang sangat bagus dengan organisasi yang lambat, karena nasabah yang akan tau. Yang membedakannya kapabilitas (struktur horizontal, antara vertikal vertikal).
Sebagai arsitek, antara business dan kapabilitas.
0 Preliminary Phase
we need to set up the team
- Architecture capability
- Architecture principles (principle membantu membuat keputusan)
Output: Tujuan kita maturity sampai brp, dan tools (aplikasi yang digunakan untuk beraksitektur).
Scope, support framework. Bagaimana arsitek berinteraksi dengan masing-masing agency
Contoh principle: Single Source of Truth (SSoT), Common Use System
implikasi: contoh common system: kalau ada sistem mandiri, maka perlu dimigrasi dan user perlu di training.
terminology tailoring: istilah dipahami dan disetujui semua.
FASE A
Establish the archtecture project. Mustahil ada stakeholder yang 100% mendukung. perlu identify stake holder, confirm business goal.
Step:
1. Establish
2. Identify stakeholder, concerns, and requirement
3. Confirm goal, driver, constraints
4. evaluate capabilities
5. Asess readiness
6. Define scope
7. Confirm principles
8. develop vision
9. Define value and KPI
10. Identify risk
11. Develop statement of architecture works
Statement Of Archtecture Works (contract.agreement)
Sponsor - Senior Management yg melakukan transformasi ini. Misal menteri sibuk, didelegasi ke Sesjen.
SAW = Ageement antara Sponsor dan Architect
BDAT
Business - Proses baru
- Aktor - role baru - helpdesk, provider, validator
Sponsor - Senior Management yg melakukan transformasi ini. Misal menteri sibuk, didelegasi ke Sesjen.
3. Target
4. Gaps (jurang yang perlu diseberangi)
Gaps analysis
5. Roadmap (urutan penyelesaian gap)
6. Impact (menentukan arsitektur kita realistik atau tidak).
7. Stakeholder
8. Finalize the architecture
9. Architecture Definition document (ADD)
Gaps analysis
/------------------------------------------\
| P | | | | |
|------------------------------------------|
| Q | | inc | | |
|------------------------------------------|
| R | | | | V |
|------------------------------------------|
| new | Upg | | V | |
\------------------------------------------/
3 Output utama fase B:
1. Architecture Definition document (ADD),
2. Architecture Requirement Specification (kebutuhan teknikal),
3. Roadmap (urutan GAPS GAPS)
Architecture Partitioning
Strategic: B
Segment: BDAT (dangkal, agar tidak sering berubah)
Capability: arsitektur horizontal. hanya wadah yg diperlukan
FASE C & D
Fase C Melibat kan 2 arsitektur, Application dan Data
Fase D Melibatkan Teknologi
9 Step, semuanya sama.
1. Reference Model, Viewpoint, Tools
2. Baseline
3. Target
4. Gaps
5. Roadmap (urutan gaps)
6. Impact
7. Stakeholder
8. Finalize
9. Document
Gap & Roadmap ada di seluruh BDAT
Di Fase E, ada output Arsitektur roadmap
Gabungan 4 roadmap menjadi 1 roadmap
Gaps dikelompokkan menjadi work packages (dikelompokkan sesuai dengan keahlian vendor/internal team yang handal)
Dikelompokkan ke work packages
Kemudian dibuat implementation and migration plan (IMP), sesuatu yg lebih konkrit.
[BBB][BDA][T1,T2][BBA][BDAT3]
1 2 3 4 5
[---------------PAB (timeframe)--------------]
[----1----] [----------5-----------] = 1 project manager
[----------------3---------------------------] = 1 project manager
[-------------2--------------] [----4--------] = 1 project manager
IMP di fase E kurang detail
Fase F
IMP di fase F lebih detail
- Cost Benefit Analysis
- Risk
Value
| |
| V |
|- - - - - - - - - - - - - - -
| |
| | X
------------------------------Risk
Butuh teknik untuk prioritize project
Tentukan dulu bobot untuk masing-masing dimensi
Value | BOBOT |
1. Financial Contribution | 0 |
2. Compliance to Principles | 40 |
3. Competitive Advantage | 0 |
4. Strategic alignment | 60 |
Risk | BOBOT |
1. Complexity | 5 |
2. Cutting Edge Tech | 5 |
3. Organizational Capacity | 20 |
4. Impact of failure | 70 |
Kemudian tentukan skor value dan risk masing-masing proyek.
PROYEK 1
Value | BOBOT | unwtd SCORE | Wtd SCORE |
1. Financial Contribution | 0 | 1 | |
2. Compliance to Principles | 40 | 2 | 0,8 |
3. Competitive Advantage | 0 | 5 | |
4. Strategic alignment | 60 | 3 | 1,8 |
-----------------------------------
1. Complexity | 5 | 1 |
2. Cutting Edge Tech | 5 | 2 |
3. Organizational Capacity | 20 | 3 |
4. Impact of failure | 70 | 4 |
PROYEK 2
Value | BOBOT | unwtd SCORE | Wtd SCORE |
1. Financial Contribution | 0 | 1 | |
2. Compliance to Principles | 40 | 5 | 2 |
3. Competitive Advantage | 0 | 2 | |
4. Strategic alignment | 60 | 3 | 1,8 |
-----------------------------------
3,8
Risk | BOBOT | unwtd SCORE | Wtd SCORE |
1. Complexity | 5 | 4 |
2. Cutting Edge Tech | 5 | 1 |
3. Organizational Capacity | 20 | 2 |
4. Impact of failure | 70 | 3 |
Value
| |
| P1 | P2
|- - - - - - - - - - - - - - -
| |
| |
------------------------------Risk
Fase G
architecture contract (scope Fase G dan H)
Kontrak Architecture Team dengan Implementation Team
Untuk memastikan implementasi mematuhi arsitektur yang telah dibuat.
B }
C } Arsitektur - B (proses, peran) D A T = building blocks ABB
D }
Building block yang masih di pikiran = Architecture Building Block (ABB) = Spesifikasi
Fase G = Semua building block perlu dibuat atau dibeli, itu namanya Solution Building Block (SBB)
Aktivitas utama dalam fase G adalah membuat SBB
G ---- contract (arc. team & impl. team)
| \
| \
| Monitoring
|
ABB <==> SBB
(architecture compliance assessment)
PM = Fokus pada 1 proyek (tepat waktu, tepat dana)
Arch. = Fokus pada banyak proyek, strategi tinta merah
Fase H
Change Management
T
DA
B
Jika B Berubah, akan membawa dampak ke DAT
Jika T Berubah (misal tukar network), biasanya tidak perlu tukar aplikasi/data
yg disiapkan saat planning arsitektur dr bwh ke atas (dipikirkan bisnis dulu, baru aplikasi/data dan terakhir teknologi yang mendukung),
sedangkan saat implementasi dari atas ke bawah (sediakan teknologi dulu baru bisa buat aplikasi dan data untuk mendukung bisnis)
Architecture Development Method (metode pengembangan arsitektur)
IDENTIFY THE CHANGE
Business goal:
1 Meningkatkan kepuasan pelanggan
Business Strategy:
1.1 Mengurangi biaya operasi
1.2 Menambah lokasi/channel
1.3 Meningkatkan service
Technology Strategy:
1.1.1 otomasi
1.2.1 quality control
1.3.1 integrated platform
Contoh:
Business:
Pelayanan Lelang
Business goal:
1. Lelang lebih dikenal oleh masyarakat luas sebagai alternatif jual beli
Business Strategy:
1.1 Meningkatkan kemudahan dalam pelaksanaan lelang
1.2 Meningkatkan publikasi
Technology Strategy:
1.1.1 Aplikasi e-auction
1.2.1 Publikasi melalui media sosial
Tujuan masuk di fasa A (architecture vision)
DEFINE THE CHANGE
Fase B, Business architecture
B: Proses dan peran
Identify the change: apakah yang perlu diubah
Define the change: apakah building block yang perlu diperbaiki
Business: people & process
Fase C: Information System Architecture (Data & Aplikasi)
di helpdesk butuh aplikasi, aplikasi perlu ada kolaborasi dengan data arsitektur. FAQ.
Di bawah data architecture, kita mempertimbangkan issue issue seperti: kategori, jawaban, persoalan, storage, data itu disimpan di mana, apakah confidential atau tidak. Data structure
D: Soalan, jawaban, kategori
A: aplikasi misal namanya 4k
Fase D: Technology Architecture
T: Storage, network, Compute
Fase E: Opportunity and Solution
Apakah peluang yang akan digunakan
PLANNING THE CHANGE
Fase F: Migration Planning
Migrasi data dari yang lama ke yang baru, migrasi butuh biaya, waktu dan karyawan. ini semua di bawah planning the Change
IMPLEMENT THE CHANGE
Mengubah impian menjadi kenyataan
The open Group (perusahaan yang memberikan standard terkait EA)
Visi: Boundaryless information flow.
2 konsep penting arsitektur:
1. Integration
2. Standardization
6 Komponen TOGAF:
1. ADM (metode/resep)
2. ADM Guidelines & Techniques (tips)
3. Architecture Content Framework (kamus)
4. Enterprise continuum (zoom in & zoom out)
5. Reference Models (copy)
6. Capability Framework (tim)
Client memesan - Sales - Financial - Inventory - Production - Ekspedisi Terlibat.
Banyak department yang terlibat dalam kapabilitas, struktur formal adalah vertikal, struktur horizontalnya adalah informal. Ini yang membedakan organisasi yang sangat bagus dengan organisasi yang lambat, karena nasabah yang akan tau. Yang membedakannya kapabilitas (struktur horizontal, antara vertikal vertikal).
Sebagai arsitek, antara business dan kapabilitas.
0 Preliminary Phase
we need to set up the team
- Architecture capability
- Architecture principles (principle membantu membuat keputusan)
Output: Tujuan kita maturity sampai brp, dan tools (aplikasi yang digunakan untuk beraksitektur).
Scope, support framework. Bagaimana arsitek berinteraksi dengan masing-masing agency
Contoh principle: Single Source of Truth (SSoT), Common Use System
implikasi: contoh common system: kalau ada sistem mandiri, maka perlu dimigrasi dan user perlu di training.
terminology tailoring: istilah dipahami dan disetujui semua.
FASE A
Establish the archtecture project. Mustahil ada stakeholder yang 100% mendukung. perlu identify stake holder, confirm business goal.
Step:
1. Establish
2. Identify stakeholder, concerns, and requirement
3. Confirm goal, driver, constraints
4. evaluate capabilities
5. Asess readiness
6. Define scope
7. Confirm principles
8. develop vision
9. Define value and KPI
10. Identify risk
11. Develop statement of architecture works
Statement Of Archtecture Works (contract.agreement)
Sponsor - Senior Management yg melakukan transformasi ini. Misal menteri sibuk, didelegasi ke Sesjen.
SAW = Ageement antara Sponsor dan Architect
BCD-F adalah proyek (aktivitas beraksitektur), fasanya dari B-F (F artinya finalize).
GH adalah implementasiBDAT
Business - Proses baru
- Aktor - role baru - helpdesk, provider, validator
Sponsor - Senior Management yg melakukan transformasi ini. Misal menteri sibuk, didelegasi ke Sesjen.
Fase B
1. Reference Model, Viewpoints, Tools
2. Baseline (as is), what is happening right now.3. Target
4. Gaps (jurang yang perlu diseberangi)
Gaps analysis
5. Roadmap (urutan penyelesaian gap)
6. Impact (menentukan arsitektur kita realistik atau tidak).
7. Stakeholder
8. Finalize the architecture
9. Architecture Definition document (ADD)
Gaps analysis
/------------------------------------------\
|Base\tgt | Pu | Q | S | elim |
|------------------------------------------|| P | | | | |
|------------------------------------------|
| Q | | inc | | |
|------------------------------------------|
| R | | | | V |
|------------------------------------------|
| new | Upg | | V | |
\------------------------------------------/
3 Output utama fase B:
1. Architecture Definition document (ADD),
2. Architecture Requirement Specification (kebutuhan teknikal),
3. Roadmap (urutan GAPS GAPS)
Architecture Partitioning
Strategic: B
Segment: BDAT (dangkal, agar tidak sering berubah)
Capability: arsitektur horizontal. hanya wadah yg diperlukan
FASE C & D
Fase C Melibat kan 2 arsitektur, Application dan Data
Fase D Melibatkan Teknologi
9 Step, semuanya sama.
1. Reference Model, Viewpoint, Tools
2. Baseline
3. Target
4. Gaps
5. Roadmap (urutan gaps)
6. Impact
7. Stakeholder
8. Finalize
9. Document
Gap & Roadmap ada di seluruh BDAT
Di Fase E, ada output Arsitektur roadmap
Gabungan 4 roadmap menjadi 1 roadmap
Gaps dikelompokkan menjadi work packages (dikelompokkan sesuai dengan keahlian vendor/internal team yang handal)
Dikelompokkan ke work packages
Kemudian dibuat implementation and migration plan (IMP), sesuatu yg lebih konkrit.
[BBB][BDA][T1,T2][BBA][BDAT3]
1 2 3 4 5
[---------------PAB (timeframe)--------------]
[----1----] [----------5-----------] = 1 project manager
[----------------3---------------------------] = 1 project manager
[-------------2--------------] [----4--------] = 1 project manager
IMP di fase E kurang detail
Fase F
IMP di fase F lebih detail
- Cost Benefit Analysis
- Risk
Value
| |
| V |
|- - - - - - - - - - - - - - -
| |
| | X
------------------------------Risk
Butuh teknik untuk prioritize project
Tentukan dulu bobot untuk masing-masing dimensi
Value | BOBOT |
1. Financial Contribution | 0 |
2. Compliance to Principles | 40 |
3. Competitive Advantage | 0 |
4. Strategic alignment | 60 |
Risk | BOBOT |
1. Complexity | 5 |
2. Cutting Edge Tech | 5 |
3. Organizational Capacity | 20 |
4. Impact of failure | 70 |
Kemudian tentukan skor value dan risk masing-masing proyek.
PROYEK 1
Value | BOBOT | unwtd SCORE | Wtd SCORE |
1. Financial Contribution | 0 | 1 | |
2. Compliance to Principles | 40 | 2 | 0,8 |
3. Competitive Advantage | 0 | 5 | |
4. Strategic alignment | 60 | 3 | 1,8 |
-----------------------------------
2,6
Risk | BOBOT | unwtd SCORE | Wtd SCORE |1. Complexity | 5 | 1 |
2. Cutting Edge Tech | 5 | 2 |
3. Organizational Capacity | 20 | 3 |
4. Impact of failure | 70 | 4 |
PROYEK 2
Value | BOBOT | unwtd SCORE | Wtd SCORE |
1. Financial Contribution | 0 | 1 | |
2. Compliance to Principles | 40 | 5 | 2 |
3. Competitive Advantage | 0 | 2 | |
4. Strategic alignment | 60 | 3 | 1,8 |
-----------------------------------
3,8
Risk | BOBOT | unwtd SCORE | Wtd SCORE |
1. Complexity | 5 | 4 |
2. Cutting Edge Tech | 5 | 1 |
3. Organizational Capacity | 20 | 2 |
4. Impact of failure | 70 | 3 |
Value
| |
| P1 | P2
|- - - - - - - - - - - - - - -
| |
| |
------------------------------Risk
Jadi yang diprioritaskan adalah proyek 1 (teknik BVAT: Business value assessment technique)
Fase G
architecture contract (scope Fase G dan H)
Kontrak Architecture Team dengan Implementation Team
Untuk memastikan implementasi mematuhi arsitektur yang telah dibuat.
B }
C } Arsitektur - B (proses, peran) D A T = building blocks ABB
D }
Building block yang masih di pikiran = Architecture Building Block (ABB) = Spesifikasi
Fase G = Semua building block perlu dibuat atau dibeli, itu namanya Solution Building Block (SBB)
Aktivitas utama dalam fase G adalah membuat SBB
G ---- contract (arc. team & impl. team)
| \
| \
| Monitoring
|
ABB <==> SBB
(architecture compliance assessment)
PM = Fokus pada 1 proyek (tepat waktu, tepat dana)
Arch. = Fokus pada banyak proyek, strategi tinta merah
Fase H
Change Management
T
DA
B
Jika B Berubah, akan membawa dampak ke DAT
Jika T Berubah (misal tukar network), biasanya tidak perlu tukar aplikasi/data
yg disiapkan saat planning arsitektur dr bwh ke atas (dipikirkan bisnis dulu, baru aplikasi/data dan terakhir teknologi yang mendukung),
sedangkan saat implementasi dari atas ke bawah (sediakan teknologi dulu baru bisa buat aplikasi dan data untuk mendukung bisnis)
Research and growth are important departments of every trade. New technologies are getting used to analysis, Direct CNC test, and develop a number of} merchandise. 3D printing has become one of many viable choices for analysis & growth departments over the previous few years. It supplies fast entry to quite a few designs with none further price. In 2022, the applications of 3D printing will improve in the R&D departments across India. Thus, the rising use of 3D printing is helping engineers to construct prototypes and make adjustments based mostly on design testing to get more insights into product testing before finalizing manufacturing plans.
BalasHapus